Pages

Thursday, February 26, 2015

Siapakah Warga Koja Itu?



jalan-pekojan-tempo-dulu
Setelah kemarin sedikit membahas tentang sejarah bubur india, sekarang saya akan membahas sedikit tentang warga Koja yang mengadakan tradisi buka puasa dengan bubur india di Kampung Pekojan Semarang.


Mungkin ada beberapa dari kalian yang bertanya-tanya, siapakah yang disebut sebagai warga Koja itu dan dari mana kah asal usul mereka? Apakah mereka warga asli Indonesia atau bukan? Silahkan simak sedikit cerita dari saya di bawah ini.

Warga Koja adalah warga Indonesia yang memiliki keturunan Pakistan-Indonesia. Selain disebut Koja, warga Indonesia keturunan etnis Pakistan ini juga disebut sebagai warga Khoja, Kujo dan Tambol. Nenek moyang warga Koja ini berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat, wilayah yang ada di India yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun mereka lebih memilih disebut sebagai warga Pakistan karena faktor agama.    

Warga Pakistan yang sebagian besar merupakan pedagang ini melakukan perjalanan menyeberangi lautan hingga ada yang singgah di wilayah Indonesia. Selain berdagang, mereka juga berdakwah menyebarkan agama Islam di Indonesia. Tapi tidak sedikit dari warga Pakistan ini menjadi betah tinggal di Indonesia. Akhirnya mereka menetap di Indonesia dan ada juga yang membangun sebuah keluarga dengan menikahi orang-orang pribumi. Meski ada beberapa warga Pakistan ini yang menikah dengan sesama warga Pakistan tapi tetap tinggal dan berdagang di Indonesia. Mereka yang menikah dengan orang pribumi ini yang kemudian melahirkan orang-orang keturunan etnis Pakistan di Indonesia. 

Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, seperti layaknya etnis Tionghoa dan Arab yang ada di Indonesia, banyak warga etnis Pakistan yang ikut berjuang melawan Belanda. Namun warga etnis Pakistan ini tidak bisa hidup membaur dengan masyarakat pribumi. Karena pemerintah Hindia-Belanda khawatir jika etnis-etnis tersebut bersatu bersama rakyat pribumi, mereka dapat melakukan pemberontakan kepada pemerintah Hindia-Belanda. Oleh karena itu muncullah Kampung Pekojan seperti munculnya kampung Pecinan di Indonesia.

Kedatangan warga Pakistan ini ke Indonesia dipelopori oleh Syekh Jamaluddin Akbar dari Gujarat. Beliau bersama putra-putranya berdakwah hingga jauh ke seluruh pelosok Asia Tenggara dan akhirnya sampailah di Nusantara. Pada tahun 1877, pemerintah Hindia-Belanda membangun pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi pelabuhan moderen. Kemudian datanglah para pedagang dari Arab, India, China dan dari daerah luar Nusantara dengan berbondong-bondong untuk berdagang di Indonesia. 

Pada awalnya orang-orang Koja ini terpusat tinggal di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Terutama di wilayah Pekojan dan Petolongan. Kalau sekarang tepatnya ada di sebelah utara Pasar Johar Semarang. Namun sekarang ini warga Koja banyak yang sudah tinggal di luar wilayah Kota Semarang, bahkan sampai ke seluruh Indonesia.

Demikian sedikit cerita saya tentang siapakah warga Koja itu. Semoga bisa memberikan sedikit pengetahuan dan berguna bagi para pembaca sekalian.


Sumber: wikipedia

No comments:

Post a Comment